Perekonomian Inonesia Saat Ini

Saat ini, kondisi perekonomian Indonesia saat ini dinilai terpuruk. Kehidupan rakyat semakin susah, daya beli terus melemah dan pertumbuhan ekonomi tidak naik signifikan, hanya disekitar 5 persen. Bahkan, timbul penilaian bahwasanya kondisi ekonomi saat ini dinilai mirip dengan kondisi ekonomi Indonesia saat dijajah oleh Belanda. Terpuruknya ekonomi Indonesia itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang hanya sekitar 5 persen sungguh sangat mengkhawatirkan, padahal seharusnya 6-7 persen. Tak heran jika para pengamat ekonomi memperkirakan, gejolak ekonomi ditahun ini tidak kalah dahsyat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mengingat ada beberapa peristiwa luar biasa di tahun 2016 yang berdampak pada kondisi ekonomi di dunia.
Setelah Maret, laju inflasi mulai mengalami peningkatan, hingga menjadi 0,69 persen. Peningkatan laju inflasi periode Maret-Juni 2017 ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan permintaan menjelang dan selama bulan puasa. Namun, bila dilihat laju inflasi periode Januari-Juni 2017 memang ada tren penurunan. Artinya, permintaan domestik melemah atau daya beli masyarakat menurun. Selain inflasi, daya beli pun dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDB menurut jenis pengeluaran. 

Sejalan dengan inflasi yang bisa menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat, indikator lain pun bisa memperlihatkan daya beli yang melemah. Pada Q3-2016, laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 3,45 persen terhadap triwulan sebelumnya. Sedangkan, pada Q1-2017, laju pertumbuhannya hanya 0,14 persen dibandingkan Q4-2016.
Selain laju pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga menunjukkan penurunan. Pada Q4-2016, laju pertumbuhannya sebesar 2,83 persen terhadap Q3-2016, dan melemah menjadi -1,71 persen pada Q1-2017. Bahkan, laju pertumbuhan konsumsi Pemerintah menunjukkan penurunan signifikan pada Q1-2017, yaitu sebesar -45,45 persen terhadap Q4-2016.

Pelemahan daya beli ini disebabkan oleh kontraksi pada sektor pertambangan dan penggalian, listrik dan gas, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor serta transportasi dan pergudangan. Pada Q1-2017, sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,78 persen terhadap Q4-2016. Sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor pun memperlihatkan laju negatif pertumbuhannya sebesar -0,24 persen dibandingkan periode sebelumnya.


                                                                                         

Komentar

  1. Learn to Play Baccarat, Pai Gow Poker - Free Demo Play
    Learn to play 카지노사이트 Baccarat, Pai Gow Poker and other popular casino games 제왕 카지노 online 바카라 사이트 with this detailed review. It is the most popular baccarat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan dan Kesan Dalam Kegiatan Sosial di Panti Asuhan Sunan Ampel Malang

Menghidupkan Koperasi Kembali